Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Jawa Timur. Luasnya 5.782,50 km.Wilayahnya cukup beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran Tinggi Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.282 m) dan Gunung Merapi (2.800 m), keduanya adalah gunung api aktif.
Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak zaman HIndia Belanda. Di perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah cagar alam, yakni Taman Nasional Meru Btiri. Pantai Sukamade merupakan kawasan pengembangan penyu. Di Semenanjung Blambangan juga terdapat cagar alam, yaitu Taman Nasional Alas Purwo.
Pantai timur Banyuwangi (Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Di Muncar terdapat pelabuhan perikanan.
Berikut Kebudayaan/Tradisi yang ada di Banyuwangi
- Upacara Adat Dan Kesenian Tradisional Seblang Berada Di Desa Olehsari Kecamatan Glagah;
- Upacara Adat Dan Kesenian Tradisional Rebo Wekasan Berada Di Kelurahan Klatak Kecamatan Kalipuro;
- Upacara Adat Dan Kesenian Tradisional Kebo-Keboan Berada Di Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh;
- Upacara Adat Petik Laut Muncar Berada Di Kecamatan Muncar;
- Upacara Adat Petik Laut Lampon Berada Di Kecamatan Pesanggaran;
- Upacara Adat Puter Kayun Berada Di Kelurahan Boyolangu Kecamatan Giri;
- Upacara Adat Barong Ider Bumi Berada Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah;
- Upacara Adat Tumpeng Sewu Berada Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah;
- Upacara Adat Obor Belarak Berada Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah;
- Upacara Adat Gredoan Berada Di Desa Macan Putih Kecamatan Kabat;
- Upacara Adat Pager Wesi Berada Dalam Kawasan Taman Nasional Alas Purwo Di Desa Kalipait Kecamatan Tegaldlimo;
- Upacara Adat Endog-Endogan Berada Di Kecamatan Banyuwangi;
- Kesenian Tari Tradisional Gandrung Atau Jejer Gandrung Banyuwangi Berada Di Kecamatan Glagah Dan Kecamatan Rogojampi;
- Kesenian Tari Tradisional Padang Ulan Berada Di Kecamatan Banyuwangi;
- Kesenian Musik Tradisional Angklung Caruk Berada Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah;
- Kesenian Musik Tradisional Gedogan Berada Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah;
- Kesenian Musik Tradisional Patrol Berada Di Kecamatan Banyuwangi;
- Kesenian Mocoan Lontar Yusuf Berada Di Desa Kemiren Kecamatan Glagah; Dan
- Kesenian Kuda Kecak Berada Di Desa Macan Putih Kecamatan Kabat
Adapun Makanan Khas dari Banyuwangi
1. Rujak Soto
Pecinta kuliner, selama ini kita tahu kalau rujak dan soto punya ciri berbeda. Namun apa jadinya ya kalau dijadikan satu? Inilah salah satu kreasi kuliner khas Banyuwangi yang menjadi primadona pecinta makanan tradisonal. Perpaduan rujak sayur dan soto babat ini memang unik karena yang disajikan adalah rujak sayur namun dengan siraman soto babat. So, rasanya tidak bisa ditebak namun sekali mencicipi bisa langsung ketagihan. Menu ini juga cocok dengan pecinta makanan pedas. Untuk menemukannya juga sangat mudah karena bisa ditemukan di warung makan pinggir jalan. Bahan-bahan yang dipakai antara lain kacang, petis, udang, garam, gula merah, pisang klutuk, tempe, tahu, emping melinjo, telur, kerupuk udang, tauge, kangkung dan kuah soto dan isiannya.
2. Pecel Pitik
Dalam bahasa Jawa, pitik berarti ayam, jadi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Pecel Ayam. Menu ini bukan menu sembarangan karena merupakan menu turun-temurun dan sudah dikenal sebagai makanan adat terutama dari suku Using yang rasanya tidak kalah dengan makanan modern. Bahan utama yang digunakan adalah ayam kampung muda yang umurnya sekitar 8 bulan sehingga daging dan tulangnya masih empuk. Ayam ini kemudian dibakar di atas tungku perapian namun dijaga tingkat kematangannya sehingga tidak sampai kering sebelum dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Makanan khas Banyuwangi ini kemudian disajikan dengan parutan kelapa muda, kacang sangrai yang dihaluskan, rempah-rempah pilihan serta sedikit air kelapa muda agar bumbunya meresap sempurna.
3. Sego Tempong
Menu satu ini juga tidak kalah populer di Banyuwangi dan cocok sekali bagi penggemar makanan pedas atau bahkan super pedas. Kenapa? Karena ciri utama dari Sego Tempong adalah sambal yang masih segar yang bisa membuat keringat penikmat kuliner mengalir deras. Dalam bahasa Jawa, sego berarti nasi, dan tempong berarti tempeleng. So, kalau diartikan adalah menu nasi yang bisa membuat kamu merasa ditempeleng setelah melahapnya karena sambal yang disajikan super pedas. Sayuran yang menemani sambal ini adalah daun ketela, kacang, panjang, terong, dan mentimun. Rasanya makin mantap dengan tambahan gorengan tempat, tahu, atau ikan asin. Untuk bisa mencicipinya juga sangat mudah karena menu ini bisa ditemukan di warung-warung dan restoran di kota Banyuwangi.
4. Ayam Pedes Rantinem
Sesuai dengan namanya, menu ini juga tergolong pedas. Mungkin karena hampir semua orang Banyuwangi suka memakai cabai untuk masak sehingga berpengaruh juga terhadap kuliner khas di sana. Berlokasi di Genteng belakang kantor pos terminal lama, menu ini berupa ayam kampung yang diberi bumbu pilihan dan kuah santan serta lalapan. Ketika baru melihat saja sudah bikin ngeces dan ketika merasakannya, dijamin bibir langsung kepedasan. So buat kamu yang tidak bisa makan pedas, lebih baik tidak usah memesan menu yang satu ini karena dikhawatirkan perut langsung melilit.
5. Kue Bagiak
Selain 4 menu di atas, Banyuwangi juga dikenal punya camilan ringan yang cukup khas dan populer, yaitu Kue Bagiak yang rasanya gurih. Cocok sekali dijadikan teman ngobrol atau bersantai saat menonton televisi. So, kalau kamu lagi main ke Banyuwangi, jangan sampai lupa membawa camilan ini ya
0 komentar:
Posting Komentar